FF 100 Kata
Ia melepas dekapanku sambil membenahi kancing bajunya yang kuacak-acak. Aku kecewa.
“Udah malem. Balik, yuk.“
“Tapi kita kan baru aja ketemu? Aku masih kangen, Honey ...” aku memelas.
“Malam minggu besok kita kan bisa ketemu lagi, Sayang?”
“Ah, gak asyik! Sampai kapan kita mau umpet-umpetan kayak gini?” aku cemberut.
“Sabar, ya Sayang … 'kan kata dokter, umurnya tinggal delapan bulan lagi?”
“Itu masih lama banget! Aku pengennya dia mati sekarang, biar kita bisa bebas!” aku bersemangat.
“Hish! Gak boleh ngomong kayak gitu sama pamanmu sendiri, nanti kualat.”
Aku terdiam. Aku tak mau kualat.
waduh... tantenya sendiri diembar :D
BalasHapuskomen pake wordpress koq gagal yah :(
Aiiihhhh ketemu tantee genit lageeee..... :D
BalasHapusIdiiih...ponakan macam apa tuh :p
BalasHapushus! dosa atuh mas!
BalasHapus